Jumat, 02 Maret 2012

Introspeksi Diri Menyambut Hari Raya Nyepi

Pada tanggal 23 Maret 2012, umat Hindu akan merayakan Hari Raya Nyepi yang dirayakan setiap tahun Baru Saka dengan menghentikan kegiatan sehari-hari dan fokus menjalani puasa serta meditasi. Untuk ikut memperingati Hari Raya Nyepi, Web Konseling ingin mengajak Anda untuk menjadikan bulan Maret ini sebagai dasar motivasi untuk melakukan introspeksi diri. 

Perubahan menuju perbaikan dengan introspeksi diri

Apa arti dari introspeksi diri?

Introspeksi adalah proses pengamatan terhadap diri sendiri dan pengungkapan pemikiran dalam yang disadari, keinginan, dan sensasi. Proses tersebut berupa proses mental yang disadari dan biasanya dengan maksud tertentu dengan berlandaskan pada pikiran dan perasaannya. Bisa juga disebut sebagai kontemplasi pribadi, dan berlawanan dengan ekstropeksi yang berupa pengamatan terhadap objek-objek di luar diri. Introspeksi mempunyai arti yang sama dengan refleksi diri.

Apa pentingnya melakukan introspeksi diri?

Kita semua merupakan kumpulan individu yang terbatas dengan kemampuan masing-masing sehingga kita tidak luput dari berbuat kesalahan, baik yang memiliki kontribusi terhadap diri sendiri maupun kehidupan orang lain. Oleh karena itu ada baiknya jika kita senantiasa membuka hati dan pikiran kita untuk meluangkan waktu sejenak agar dapat melakukan introspeksi diri. Selain itu, dengan melakukan introspeksi diri, kita bisa melihat lebih jelas tujuan hidup kita, juga memantau apakah langkah yang telah kita ambil selama ini sudah sesuai dengan arah yang ingin dituju atau malah bertentangan dengan tujuan kita.

Dalam kehidupan sehari-hari, dengan mudahnya kita selalu bisa melihat kekurangan orang lain dan kesalahannya, sampai kita merasa harus menyampaikan hal itu kepada yang bersangkutan (komentar, saran, kritik, dll). Namun, yang lebih penting adalah bagaimana kita bisa melihat kesalahan-kesalahan kita sendiri yang telah kita perbuat dan bagaimana memperbaikinya. Dengan melakukan introspeksi diri, kita selalu dapat memantau sejauh mana kita telah berhasil melangkah sesuai dengan harapan baik kita. Oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk selalu melakukan introspeksi diri.

Apa yang harus saya lakukan untuk introspeksi diri?

1. Langkah awal yang sangat penting adalah mengenali kelemahan dan kekurangan pribadi. Setiap orang memiliki kelemahan dan kekurangan, tugas kita adalah mengetahui dan mengenali kedua hal tersebut. Untuk melakukan hal ini, bisa diawali dengan melihat perjalanan hidup kita yang kita pernah sesali atau membuat diri kita kecewa. Analisa kembali kejadian tersebut dan apakah hal itu terjadi karena kesalahan dan kelemahan kita?


2. Menyikapi kelemahan pribadi dengan rendah hati. Kadang sangat sulit bagi kita untuk mengakui bahwa kita memiliki kelemahan dan telah melakukan kesalahan, sehingga banyak sekali orang yang tidak ingin melakukan evaluasi diri karena merasa selalu benar. Hal tersebut mengakibatkan kepribadian yang statis karena tidak mau berkembang kea rah yang lebih baik. Orang-orang seperti ini biasanya akan menyalahkan lingkungannya, orang lain, situasi, maupun Tuhan untuk segala kesalahan atau kegagalan di masa lalunya karena dirinya merasa paling benar.


3. Bersiaplah untuk menutup buku masa lalu dan membuka lembaran baru. Cari solusi dari masing-masing masalah/kelemahan kita, dan lakukan perubahan dalam beripikir, bersikap serta perasaan. Introspeksi diri bukanlah sebuah kondisi untuk menyalahkan diri sendiri dan menyesali/terpuruk dengan segala kelemahan dan kesalahan yang pernah ada di dalam hidup, namun merupakan sebuah proses pengembangan diri untuk memperbaiki keadaan dan menuju kepada pembentukan pribadi yang lebih baik lagi.


4. Membuat komitmen dengan diri kita sendiri dan menghargai komitmen tersebut dengan bersikap konsisten terhadap perubahan yang lebih baik. Proses ini banyak dirasakan sulit oleh hampir semua orang karena kuncinya adalah bersikap konsisten, tentunya hal ini akan menjadi sebuah tantangan karena seiring dengan berjalannya waktu pasti akan banyak godaan atau hambatan serta lubang masalah yang sama akan menghampiri. Namun demikian, janganlah bersikap putus asa. Kita sebagai manusia yang dibekali akal sehat, memiliki kemungkin untuk jatuh ke dalam lubang yang sama, namun akal kita dipersiapkan untuk membantu kita menghadapinya dengan sikap yang berbeda, tentunya SIKAP YANG LEBIH POSITIF.

Tidak ada komentar: