Jumat, 05 September 2014

Mengapa WANITA dan PRIA berbeda??


Mengapa WANITA dan PRIA berbeda??

Seiring dengan perkembangan jaman… nampaknya terdapat perubahan kebutuhan untuk pria dan wanita. Jika dahulu penampilan itu HANYA milik Wanita, artinya penampilan itu merupakan kebutuhan dan kewajiban seorang wanita, tapi… sekarang tidak lagi demikian. Rupaya Pria sekarang ini sudah menganggap bahwa penampilan juga merupakan hal yang sangat penting. Ini terbukti bahwa angka customer pria yang mendatangi klinik2 kecantikan dan penurunan berat badan semakin meningkat, Gym semakin marak dimana-mana, merk-merk fashion pria mulai menjamur dan bervariasi dan bahkan pria pun sekarang memilih untuk mengeluarkan penghasilannya untuk membeli barang2 terkait fashion dan penampilan ketimbang gadget ataupun hobby mereka.

Penampilan saat ini sudah tidak hanya dipandang sebagai hal yang secondary, melainkan penampilan dianggap menjadi hal yang sangat penting untuk menunjang aspek professional dan juga sosial.

Akan tetapi….menariknya… Bagaimana cara wanita dan pria memenuhi kebutuhan penampilannya sangat berbeda. Ketika berbelanja… selalu saja terdapat perbedaan antara pria dan wanita. Banyak orang yang berpikir :

Wanita thd Pria : “ga seru ah kalau jalan di mall maunya cepet2”
                                “kenapa sih ngga coba mengerti yg aku mau”
                                “Masa aku harus bilang yang sebenarnya aku mau”
Pria thd Wanita :  “kenapa wanita senang sekali belanja?”
                                 “Harus berapa lama ya aku menunggu belanjanya?“
                                 “uda yang itu aja, kenapa sampai detil bgt milihnya !”

Tidak hanya masalah belanja, sering kali kita menemukan perbedaan cara berpikir dan berperilaku antara pria dan wanita. Apakah betul perbedaan itu ada ? Kalaupun ada mengapa kita harus berbeda? Perempuan itu terkenal jauh lebih emosional dibandingkan pria, dan pria selalu terkenal tidak sensitif. Sebenarnya apa yang terjadi sih ?

Pada dasarnya pria dan wanita diciptakan berbeda, karenanya banyak pula dari hal-hal mengenai pria dan wanita yang juga berbeda, baik itu dari segi fisik, sifat, peran maupun perilaku. Karenanya kita tidak bisa berharap pria akan bertingkah laku dan berpikir seperti wanita dan begitu pula sebaliknya.

Dalam membuat sebuah keputusan pria cederung lebih mengutamakan logika dan solusi, sedangkan perempuan cenderung lebih mengutamakan perasaan. Berdasarkan teori otak, dalam membuat keputusan, pria memahami masalah dilihat dari sisi otak kiri dan dapat menonaktifkan otak kanan, sedangkan libatan emosi bagi perempuan terletak pada kedua belahan otak kiri dan kanan, sehingga sangat memungkinkan proses berpikir dan membuat keputusan perempuan lebih melibatkan banyak aspek dari bagian otak ketimbang pria. Ini juga yang membuat wanita dalam membuat keputusan dan berpikir cenderung lebih kompleks ketimbang pria dan waita akan melibatkan sisi emosinya tidak hanya logika.

Kita ambil contoh yang paling sering terjadi adalah dalam hal berbelanja. Perbedaan antara pria dan wanita ini juga akan mempengaruhi cara mereka dalam berbelanja dan memilih produk/barang. Pria cenderung lebih praktis dan menginginkan cepat mendapatkan solusi dari kebutuhannya, sedangkan wanita cenderung lebih mempertimbangkan banyak faktor sebelum membuat keputusan dan memperhatikan hal-hal yang detil. Ini menjadikan pria cenderung berbelanja dengan cepat dan sesuai kebutuhan sedangkan wanita dapat menghabiskan waktu berlama-lama untuk memilih produk/barang yang paling sesuai.

Dengan perbedaan cara berpikir dan libatan fungsi otak, pria akan menggunakan fakta dalam memilih barang ketika berbelanja. Contohnya, dalam memilih parfum, pria cenderung memilih berdasarkan bau yang seketika disukainya (baik itu yang diciumnya dan bau yang pernah digunakan oleh teman-temannya) ketimbang memilih dan mencoba-coba di counter. Sedangkan wanita lebih menggunakan intuisinya dalam memilih parfum. Wanita akan menghabiskan banyak waktu untuk mencoba wewangian satu persatu, menyesuaikan dengan acara yang akan dilalui, memilih berdasarkan penggunaan jangka panjang dan pendek bahkan akan memikirkan jenis botolnya. Begitu pula dalam memilih produk2 fashion lainnya. Karenanya jangan heran untuk urusan berbelanja baiknya diserahkan kepada wanita ketimbang pria. Dan wanita pun harus lebih peka untuk memenuhi kebutuhan pasangannya.

Selain itu, kultur juga membentuk perempuan untuk lebih dituntut memperhatikan penampilan dan hal-hal detil terkait penampilannya dan membentuk perilaku belanja sebagai kebutuhan dan juga sebagai stress release. Sebagai peran ibu, kultur juga membentuk wanita untuk lebih peka dan menggunakan sisi emosinya dan berpikir secara lebih luas dalam menjalankan perannya sebagai istri dan ibu. Ini menjadikan perempuan lebih dapat melakukan multitasking ketimbang pria. Disisi lain, kultur juga membentuk pria sebagai pembuat keputusan dan pencari solusi cepat dalam keluarganya sebagai kepala keluarga.

Sehingga dalam menangani masalah sehari-hari tentunya bagaimana pria dan wanita menanggapi masalah pun berbeda. Akan tetapi, perbedaan itu sebenarnya tidak harus menjadi masalah. Justru sebaliknya dengan berbeda diharapkan peran pria dan wanita di dunia ini saling melengkapi. Wanita dan pria harus bekerja sama untuk sama-sama menghasilkan keuntungan. Begitu pula dalam berpasangan (baik itu sebagai suami istri maupun pacaran). Jika kita bisa saling memahami, melengkapi dan memanfaatkan kelebihan dan kekurangan kita, maka perbedaan itu tidak akan menjadi sebuah kendala ataupun hambatan justru akan menjadi sebuah keuntungan. Keuntungan yang bisa bermanfaat secara positif untuk diri kita masing-masing.

Semoga bermanfaat !

Tara de Thouars, BA, M.Psi

3 komentar:

Psikologi Islam mengatakan...

bukan hanya pria dan wanita saja berbeda tapi setipa individu berbeda makanya dalam psikologi kita mengenal istilah individual different

Unknown mengatakan...

Happy Download!! ^^ Blogwalking.. Salam Kena Ganl! :))


Mampir Yak!! http://psychoislam.blogspot.com/


Download Home | Nasyid | Ebook | Film/Video | Journal | Islam | Psikologi

Anonim mengatakan...

Saya kurang sependapat bahwa wanita dalam tanda kutip cara pemikirannya lebiih kompleks. Justru pria lah yang lebih mendetail sampai dengan akibat paling ujung dari yang diperbuat, seperti menganalisis efek terakhir dari suatu domino. Kalo perempuan hanya beberapa langkah sampai dirinya merasa nyaman.