Senin, 20 Desember 2010

COPING terhadap PENYAKIT



Salah satu musibah yang sulit dihindari oleh manusia adalah terkena penyakit. Baik disengaja ataupun tidak, setiap manusia pasti pernah mengalami sakit, baik itu penyakit yang sederhana yang mampu diatasi sendiri dengan jangka waktu yang pendek, maupun penyakit yang berkepanjangan. 
Sebagian orang mampu mengatasi penyakit yang dialaminya dengan berlapang dada, namun sebagian orang lainnya mungkin mengalami kesulitan dan kesusahan ketika di hadapkan pada suatu penyakit, khususnya penyakit yang berkepanjangan dan mematikan.

Sakit fisik/badan sangat erat kaitannya dengan kondisi kejiwaan seseorang. Bahkan dikatakan bahwa kesembuhan seseorang dari penyakit fisik ada pada jiwa yang sehat. Apabila kita memiliki keseimbangan kejiwaan dan pikiran ketika dihadapkan pada penyakit fisik, maka kita akan mampu melewati kondisi kita dengan baik. Namun apabila kondisi keseimbangan jiwa kita tidak stabil maka seringan apapun penyakit kita pasti berdampak negatif pada diri kita.

Reaksi psikologis yang biasa ditimbulkan oleh penyakit fisik adalah, sedih, takut, cemas, pendangan negatif terhadap diri sendiri dan dunia, tidak berharga, marah, stres  dll. Terkadang reaksi ini sulit dihindari, namun seiring dengan berjalannya waktu intensitas dari reaksi inilah yang harus dapat diatasi dengan baik, karena ketidakseimbangan psikologis dapat berdampak negatif kepada penyakit fisik yang kita alami, begitu pula sebaliknya. 

Coping terhadap penyakit di butuhkan setiap orang untuk dapat melalui kondisi sakitnya dengan baik dan sehat. Coping yang dimaksud disini adalah coping secara psikologis. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menyeimbangkan kondisi kejiwaan kita pada saat kita terkena penyakit:  

1. ACCEPTANCE/PENERIMAAN 

Reaksi psikologis awal yang kita alami (sedih, marah, takut dll), merupakan reaksi yang wajar terjadi. Bahkan ada sebagian orang yang justru mengalami denial terhadap penyakitnya. Namun demikian, kita tidak dapat selamanya bertahan pada posisi dan reaksi tersebut. Kita harus bisa bangkit dan melawan kondisi kita. Penerimaan/acceptance dalam hal ini menjadi sangat penting, karena tanpa menerima keadaan diri kita, kita tidak akan mungkin melaju pada tahap yang berikutnya. Kita tidak akan mungkin mencari penyelesaian, apabila kita tetap terkurung pada reaksi psikologis negatif kita. Penerimaan dapat dilakukan dengan cara berlapang dada menerima keadaan diri kita, bersyukur atas apa yang masih kita miliki dan mengambil hikmah dari apa yang menimpa kita.

2. PEGANG KENDALI HIDUP KITA SENDIRI

Setelah menerima keadaan yang menimpa diri kita, kita bisa memulai dengan mengambil mengambil kendali hidup kita sendiri. Penyakit boleh saja mengambil kebahagiaan dan kesenangan kita untuk sementara, tetapi tidak sepenuhnya hidup kita diambil oleh penyakit. Kita tetap memiliki kontrol atas kebahagiaan dan hidup kita sendiri. 
Ada 2 cara memegang kendali hidup kita, yaitu, kendalikan tingkah laku, dan kendalikan perasaan. 
Kendali terhadap tingkah laku dapat dilakukan dengan mempelajari dengan seksama penyakit yang kita alami. Dengan mempelajari penyakit kita sendiri maka kita akan tahu bagaimana caranya mencegah, mengantisipasi dan apa yang harus kita lakukan untuk mengatasi. Galilah informasi sebanyak-banyaknya mengenai penyakit anda, kemudian buatlah perencaan atas hidup anda. Apa yang dapat anda lakukan dengan keadaan anda saat ini. Dengan adanya perencanaan anda menjadi lebih jelas atas apa yang harus dan bisa anda lakukan. 

Kemudian kendali terhadap perasaan kita dapat dilakukan dengan cara, mengatasi emosi negatif yang muncul. Hal ini dapat dilakukan dengan cara merubah pola pikir kita terhadap penyakit kita. Merubah pola pikir kita menjadi positif dapat membantu merubah perasaan kita mengenai kondisi penyakit kita. contoh: apabila kita melihat penyakit yang kita alami sebagai cobaan dari Tuhan atau pelajaran hidup maka kita lebih bisa menerimanya dengan lapang dada. Sebaliknya apabila kita melihat penyakit kita sebagai suatu kesialan, maka perasaan yang akan muncul adalah kemarahan. 
Kemudian, kontrol perasaan juga dapat dilakukan melalui relaksasi, atau menenangkan diri kita pada saat kita merasa stress dengan penyakit kita, mengekspresikan emosi negatif kita dengan cara yang efektif, menciptakan harapan-harapan baru dan keyakinan diri bahwa kita mampu melewati kondisi kita dengan baik. 

3. MINTA PERTOLONGAN

Apabila anda merasa tidak sanggup untuk melewati kondisi anda sendirian, jangan ragu untuk meminta pertolongan dari orang lain ataupun pihak profesionnal untuk membantu anda mengatasi stres penyakit anda. Pertolongan dari orang lain bisa membantu anda untuk melihat masalah dengan lebih objektif dan membantu anda untuk dapat melewati kondisi anda dengan lebih efektif. 

3. CARILAH DUKUNGAN SOSIAL

Apabila sulit untuk menghadapi penyakit kita seorang diri, maka akan sangat baik apabila kita mencari dukungan dari orang lain yang bisa membantu kita mengatasi kondisi kita. Dukungan sosial membantu kita untuk bisa menerima kondisi kita, melupakan rasa stress kita atas penyakit dan mengatasi kondisi kita secara lebih objektif. Keberadaan orang lain pada saat kita sedang tertimpa musibah dapat menjadi acuan buat kita bahwa kita tidak sendirian dan ada orang lain yang bisa memahami kita. Akan lebih baik lagi apabila kita dapat mencari support group untuk orang-orang yang memiliki penyakit yang sama dengan kita, dengan begitu kita daapt melakukan sharing, dan saling memberi dukungan.

4. TINGKATKAN KUALITAS HIDUP ANDA

Meskipun anda sedang dalam kondisi sakit, anda tetap bisa meningkatkan kualitas hidup anda. Peningkatan pada kualitas hidup anda memiliki dampak positif terhadap kondisi kejiwaan anda. Anda dapat melakukan ini dengan cara memahami kemudian melakukan hal-hal apa saja yang anda butuhkan dalam hidup anda. Lakukanlah hal-hal yang anda senangi dan ingin anda lakukan. Contoh. Apabila anda menyukai bersosialisasi, tingkatkanlah hubungan sosialisasi anda dengan berbagai cara, berkumpul besama teman, melalui internet dll. Anda juga bisa melakukan hobby anda atau hal-hal yang memang menyenangkan dan anda sukai. Dengan demikian, hidup akan terasa lebih menyenangkan dan bahagia meskipun anda berada dalam kondisi sakit sekalipun. 


Regards,

Tara de Thouars, BA, M.Psi

Webkonseling staff

Tidak ada komentar: