Dalam menyambut Hari Raya Paskah, Webkonseling ingin berbagi mengenai MEMAAFKAN. Semoga bermanfaat.
Keinginan dan niat untuk memaafkan kesalahan diri sendiri dan terutama orang lain seringkali terbentur oleh kesulitan dalam mempraktekkannya. Ketika ada orang lain yang memberikan saran untuk memaafkan kesalahan, banyak orang mengatakan, "ngomong sih gampang, prakteknya susah",
Mengapa sulit? Apa yang membuat sulit? Ada orang yang merasa sudah memaafkan, namun mengapa masih terasa sakit dan kesal? Mungkin salah satu jawaban yang Anda cari ada di dalam artikel ini :)
ARTI MEMAAFKAN
Secara umum arti maaf adalah mengampuni kesalahan. Ketika Anda membaca kalimat tersebut, pastinya Anda sudah merasa paham benar apa yang harus dilakukan untuk memaafkan seseorang, namun dibalik kalimat sederhana tersebut terdapat sebuah sikap dan motivasi yang harus benar-benar muncul dari dalam diri secara ikhlas dan pasrah sehingga mampu untuk menerapkan tidak hanya sekedar kalimat, namun arti sesungguhnya. Sebuah kata memaafkan atau mengampuni, akan menjadi sia-sia apabila tidak didasari dengan hati nurani yang benar-benar bersih.
Menurut pengertian psikologis, memaafkan merupakan proses menurunnya motivasi membalas dendam dan menghindari interaksi dengan orang yang telah menyakiti sehingga cenderung mencegah seseorang berespons destruktif dan mendorongnya bertingkah laku konstruktif dalam hubungan sosialnya (Cullough, Worthington, Rachal, 1997).
Oke, Saya sudah mengerti artinya!! Namun mengapa sulit untuk benar-benar memaafkan seseorang?
SULITNYA MEMAAFKAN
Sulitnya memberikan maaf kepada seseorang yang telah melakukan kesalahan atau mengecewakan Anda dipengaruhi oleh:
1. Keadaan emosi.
Semakin besar kemarahan atau perasaan kecewa Anda terhadap seseorang, semakin sulit juga Anda untuk bisa memaafkan orang tersebut. Hal ini termasuk perasaan diperlakukan tidak adil, melewati batas toleransi, dll.
2. Sikap dari orang yang berbuat kesalahan.
Sikap dari seseorang yang telah mengecewakan Anda juga berpengaruh terhadap tingkat kesulitan pemberian maaf.
3. Harga diri.
Kepribadian seseorang yang sangat meninggikan harga dirinya memandang bahwa sikap memaafkan dapat diartikan sebagai kelemahan, sehingga semakin tinggi harga diri seseorang, semakin sulit orang tersebut untuk memaafkan orang lain.
4. Sumber kemarahan dan kekecewaan.
Kejadian yang terjadi merupakan salah satu hal yang bisa mempengaruhi seseorang menjadi sulit untuk memberikan maaf. Biasanya kejadian yang telah melanggar prinsip seseorang (misalnya: perselingkuhan dalam pernikahan, kata-kata yang merendahkan prinsip/harga diri, dll) akan lebih sulit bagi seseorang untuk memaafkan.
PENTINGNYA MEMAAFKAN
Mengapa memaafkan sangat dianjurkan? Secara umum, sikap dan hati yang memaafkan membawa kesehatan jiwa dan raga. Kesehatan jiwa yaitu yang sangat erat kaitannya dengan KEBAHAGIAAN. Kondisi fisik dengan jiwa yang sehat akan jauh lebih baik dan mengurangi resiko penyakit terutama psikosomatis (kondisi penyakit fisik yang dikarenakan oleh kondisi psikologis mis: pikiran dan stress). Untuk alasan inilah Anda sangat perlu mempelajari cara-cara memaafkan sehingga dapat diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari.
BAGAIMANA CARANYA?
1. Tidak berharap banyak dari seseorang yang berbuat kesalahan.
Kemarahan dan kekecewaan berawal dari kondisi yang berjalan kurang sesuai dengan yang diharapkan. Atau keadaan dimana orang lain bersikap tidak sesuai dengan batasan, harapan, standar atau keinginan Anda. Hal inilah yang perlu diatasi karena semakin besar harapan kepada orang lain, semakin besar pula peluang untuk dikecewakan.
2. Berdamailah dengan diri Anda sendiri.
Perasaan emosi yang meluap-luap akan membuat diri Anda tertekan bahkan bisa jatuh sakit secara fisik. Hadapi emosi ini secara perlahan, dan berikan batasan pada emosi Anda agar tidak menjadi tambah besar dan lepas kontrol. Ketika Anda marah, biasanya kemarahan tersebut terlihat kepada orang lain yang membaut Anda marah. Namun dibalik semua itu, Anda juga marah terhadap diri sendiri dan seringnya menyalahi diri sendiri atas kejadian yang terjadi.
3. Berikan diri Anda waktu yang cukup untuk memaafkan.
Memaafkan bukan hanya keluar dari ucapan yang bisa dilakukan kurang dari satu menit. Dibalik kalimat memaafkan, ada proses panjang yang harus dilalui oleh Anda sehingga Anda dapat merasakan ketenangan kembali. Memaafkan merupakan proses pendewasaan diri, oleh karena itu fokuslah terhadap apa yang Anda inginkan tanpa melibatkan orang lain. Misal: saya akan memaafkan dia apabila dia .. (hal ini tidak akan membantu proses memaafkan karena apabila orang tersebut tidak sesuai dengan harapan Anda, maka Anda akan lebih sulit lagi memaafkan).
4. Selalu ada hikmah dibalik kejadian.
Hal ini cukup sulit untuk dilakukan, namun tetap mungkin untuk dilakukan dan kemungkinan hal yang terbaik yang bisa dilakukan dalam proses memaafkan. Melihat hikmah dibalik kejadian, merupakan satu hal yang bisa membantu Anda untuk bisa melepaskan segala amarah, emosi negatif, dan kekecewaan yang membuat sulit untuk memaafkan.
5. Memaafkan untuk kebaikan Anda.
Memaafkan akan membawa Anda satu langkah lebih maju dari diri Anda sebelumnya. Artinya, Anda telah mampu untuk bersikap lebih positif terhadap lingkungan yang tidak selalu berjalan sesuai dengan keinginan, dan Anda mampu untuk beradaptasi di dalam situasi tersebut. Salah satu tolak ukur jiwa yang sehat adalah kemampuan adaptasi seseorang terhadap lingkungannya. Apabila Anda telah berhasil untuk meningkatkan kemampuan adaptasi Anda, artinya proses perkembangan mental Anda juga menuju ke satu tingkat yang lebih baik.
2 komentar:
terima kasih pencerahanya
apakah saya bisa mebagi info ini kepada org yg merasa kecewa dengan sikap saya yang dianggap selalu melakukan kesalahan?
Dear Sahabat WebKonseling,
Tentu saja anda bisa berbagi informasi ini kepada siapapun. Kami sangat berterima-kasih apabila anda bersedia untuk berbagi info kepada orang-orang yang membutuhkan :)
Posting Komentar